Seni melukis dengan Henna merupakan seni yang mengaplikasikan pasta henna ke permukaan kulit. Dengan mengoleskan pasta di kulit, maka bekas noda akan tertinggal di kulit dan meninggalkan motif yang diinginkan.
Henna sendiri, merupakan bahan utama yang digunakan untuk membuat tato temporer (Mahendi). Seni Mahendi tersebut merupakan bagian dari tradisi yang penting di India dan Timur Tengah. Selain itu, seni menggunakan henna ini sudah dikenal jauh pada masa purbakala.
Selama ini orang mengenal Henna sebagai bahan untuk pewarnaan yang alami. Ada yang menggunakannya untuk cat rambut, cat kuku, dan juga untuk melukis kulit baik di punggung tangan dan kaki.
Dewasa ini, seni Henna semakin diminati orang karena keunikan dan beragam motif yang bisa diterapkan. Bukan hanya motif-motif klasik yang memenuhi bagian tangan dan kaki. Sekarang sudah banyak desain-desain yang lebih baru dan modern.
Kebanyakan memang remaja putri dan wanita dewasa yang menggunakannya. Tapi ada orang tua yang mengajak putrinya yang masih balita untuk dilukis. Ada juga yang sudah cukup berumur minta dilukis pada bagian punggung tangannya. Di situlah keunggulan seni ini. Desainnya bisa disesuiakan dengan tingkat kebutuhan dan selera pemakainya.
Henna pada umumnya tidak menghasilkan warna hitam (biasanya cokelat). Namun kenyataannya ada yang menawarkan henna dengan hasil warna hitam. Biasanya mereka menyebut dengan Black Henna.
Meskipun hasilnya seolah-olah lebih jelas dan tegas di kulit namun kenyataannya hasil lukisan dengan black henna (henna hitam) tidak selalu aman untuk kulit.
Henna hitam biasanya terbuat dari bubuk henna yang dicampur dengan bahan kimia yang disebut para-pnenylenediamine (PPD), tujuannya untuk memberi warna hitam dan mempercepat proses pengencatan. Selain itu hasilnya pun cenderung lebih lama dari henna berbahan alami. Akan tetapi ternyata bahan ini tidak hanya masuk ke lapisan kulit paling luar, namun juga ke jaringan di bawahnya. Itulah yang harus diwaspadai jika ingin meningkatkan penampilan dengan tato henna.
Henna sendiri, merupakan bahan utama yang digunakan untuk membuat tato temporer (Mahendi). Seni Mahendi tersebut merupakan bagian dari tradisi yang penting di India dan Timur Tengah. Selain itu, seni menggunakan henna ini sudah dikenal jauh pada masa purbakala.
Selama ini orang mengenal Henna sebagai bahan untuk pewarnaan yang alami. Ada yang menggunakannya untuk cat rambut, cat kuku, dan juga untuk melukis kulit baik di punggung tangan dan kaki.
Dewasa ini, seni Henna semakin diminati orang karena keunikan dan beragam motif yang bisa diterapkan. Bukan hanya motif-motif klasik yang memenuhi bagian tangan dan kaki. Sekarang sudah banyak desain-desain yang lebih baru dan modern.
Kebanyakan memang remaja putri dan wanita dewasa yang menggunakannya. Tapi ada orang tua yang mengajak putrinya yang masih balita untuk dilukis. Ada juga yang sudah cukup berumur minta dilukis pada bagian punggung tangannya. Di situlah keunggulan seni ini. Desainnya bisa disesuiakan dengan tingkat kebutuhan dan selera pemakainya.
Henna pada umumnya tidak menghasilkan warna hitam (biasanya cokelat). Namun kenyataannya ada yang menawarkan henna dengan hasil warna hitam. Biasanya mereka menyebut dengan Black Henna.
Meskipun hasilnya seolah-olah lebih jelas dan tegas di kulit namun kenyataannya hasil lukisan dengan black henna (henna hitam) tidak selalu aman untuk kulit.
Henna hitam biasanya terbuat dari bubuk henna yang dicampur dengan bahan kimia yang disebut para-pnenylenediamine (PPD), tujuannya untuk memberi warna hitam dan mempercepat proses pengencatan. Selain itu hasilnya pun cenderung lebih lama dari henna berbahan alami. Akan tetapi ternyata bahan ini tidak hanya masuk ke lapisan kulit paling luar, namun juga ke jaringan di bawahnya. Itulah yang harus diwaspadai jika ingin meningkatkan penampilan dengan tato henna.
Hmm..aku pengen di tato Henna..ada yang bisa kasi tau t4 nya di sekitar solo gag??